Kamis, 07 Agustus 2008

Bertanggung Jawab dengan Keputusan

Bak buah simalakama, kata-kata itu sering sekali terdengar. Kata-kata itu seolah bercerita pada kita tentang keputusan apapun yang diambil akan berdampak pada kita.
Ketika aku mendoakan saudaraku untuk mengambil sebuah pekerjaan yang aku yakini itu baik baik untuknya dan keluarganya. Saat itu aku sudah tahu bahwa ketika ia meninggalkanku, aku yang akan menggantikan sementara tanggung jawab yang sebelumnya diamanahkan padanya. Namun aku tak menyesali dengan doa yang senantiasa kupanjatkan untuknya. Bahkan aku tetap mendoakan agar ia dimudahkan dan mendapatkan kebaikan dalam setiap langkahnya.
Namun ketika aku merenung, sepertinya aku sedih. Sedih karena kehilangan partner, kakak, serta sahabat yang bisa membuatku tersenyum. Aku selalu berfikir, akankah aku kuat menghadapi amanah dan tanggungjawab yang semakin bertambah. Jujur, jika aku boleh berkata pada semua orang aku akan berkata "Aku Lelah..." tapi aku hanya ingin belajar bagaimana bertanggungjawab dengan apa yang sudah aku putuskan. Keputusan mendukung sepenuhnya dalam perpindahannya. Dan aku tak menyesali keputusan. Aku hanya berusaha untuk menerima dan memahami keputusan ini.
Untukmu kakakku, Selamat Berjuang. Semoga Allah senantiasa memberikan kemudahan padamu. Dan untukku, semoga aku dapat menjalani hari-hari hingga aku mendapatkan pengganti yang sama baik atau bahkan lebih baik. Amin ya Allah.

Tidak ada komentar:

Nice Word

Bongkarlah penat deritamu menjadi benderang kebahagiaan,

Kesedihanmu menjadi keceriaan, kekikiranmu menjadi kedermawanan

Dan gelegak kemarahanmu menjadi kesabaran

Jadikan musibah sebagai kesenangan dan keimanan sebagai senjata

My Slide