Senin, 14 April 2008

Yang Merindukan Kasih Sayang

Dari sekian banyak siswa yang hadir di acara camping, ada satu siswa yang membuatku sangat sedih.

Anak laki-laki itu sehari-hari selalu menyendiri, untuk belajarpun terlihat sangat tidak bersemangat. Bahkan lebih sering bermain-main dengan dirinya sendiri. Anak itu bukan anak autis, bukan anak "special need", namun aku tetap mengatakan bahwa anak ini memang berkebutuhan khusus namun bukan penyakit.

Anak ini sesungguhnya terluka, luka hati yang sangat dalam. Disaat teman-temannya menikmati canda dan tawa bersama kedua orang tuanya. Ia menikmati canda dan tawa bersama "Play Station" atau hanya bersama kakak dan pembantu yang melayaninya sehari-hari.

Ia sanggup menunggu kepulangan ayah dan ibunya hingga jam satu ditemani permainan yang disediakan orang tua di rumahnya. Namun sungguh miris, sang ibu dan ayahnya hanya berbicara sebentar lalu masuk ke kamar tidur.

Anak itu menangis tersedu-sedu dan ingin segera pulang, saat kutanya kenapa ia ingin pulang. ia tak menjawab. ia menangis, saat itulah kusadari bahwa sesungguhnya anak itu iri dengan temannya. sebelumnya ia tak menangis, namun ketika beberapa temannya dikunjungi oleh orang tuanya. ia menangis tersedu-sedu.

Aku bertanya padanya, apakah kamu rindu dengan bunda.. Ia pun menjawab "..iya.."
oooo sedihnya, anak itu semakin menangis sejadi-jadinya.
entah dorongan dari mana, aku merasa sedih lalu aku memeluknya... dan berbicara padanya.
Ia pun akhirnya terdiam, tidur di atas pangkuanku. Aku fikir ia pasti lelah karena seharian beraktifitas. Namun dalam lubuk hatiku, aku tahu sesungguhnya ia merindukan belaian kasih sayang, dari orang-orang yang menyayanginya. ia hanya ingin ditemani, dibelai saat tidur.

Dialah anak-anak korban kesibukan kedua orangtuanya. Untuk apa harta dan tahta yang dipersembahkan jika sang anak kehilangan kedua orangtuanya?
untuk apa hidup dengan berlimang harta jika tak ada kecupan sebelum tidur, tidak ada dongeng, canda tawa bersama kedua orang tua. Dia hanya satu dari banyak anak yang merindukan kasih sayang yang tidak didapatkannya dirumahnya...

1 komentar:

afrilia mengatakan...

duh sedihnya....btw siapa kak?

Nice Word

Bongkarlah penat deritamu menjadi benderang kebahagiaan,

Kesedihanmu menjadi keceriaan, kekikiranmu menjadi kedermawanan

Dan gelegak kemarahanmu menjadi kesabaran

Jadikan musibah sebagai kesenangan dan keimanan sebagai senjata

My Slide